Perpustakaan pada saat ini tidak lepas dari
adanya teknologi dan informasi. Perpustakaan mempunyai peran penting dalam
menyediakan informasi, dan teknologi mendukung untuk kedua hal tersebut. Dalam
perkembangan saat ini, dikenal adanya layanan informasi yang cepat dan mudah
yang sering disebut dengan layanan digital atau digital library. Layanan
digital memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhannya,
sehingga perpustakaan pada saat ini sangat memperhatikan dalam mengembangkan
layanan tersebut terutama perpustakaan perguruan tinggi.
Koleksi Digital menurut Qalyubi (2007: 443),
bahwa sumber-sumber koleksi digital mencakup materi yang
didigitalisasikan dari bahan-bahan tercetak perpustakaan yang sudah ada sejak
dulu. Menurut sifat media sumber informasi dan isinya, Pendit (2007: 70)
menjelasakan, bahwa koleksi digital dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
a. Bahan dan sumber daya full-text, termasuk e-journal,
koleksi digital yang bersifat terbuka (open access), e-book, e-newspapers,
dan tesis serta disertasi digital
b. Sumber daya metadata, termasuk perangkat lunak digital berbentuk
katalog, indeks, dan abstrak, atau sumber daya yang menyediakan informasi
tentang informasi lainnya
c. Bahan-bahan multimedia digital
d.
Aneka situs di internet
Untuk memanfaatkan koleksi digital, perpustakaan
perlu menyediakan fasilitas untuk mengakses seperti sarana dan
prasarananya. Sesuai dengan pernyataan Sutarno (2006: 220), bahwa untuk
mengadakan jasa perpustakaan yang menyajikan koleksi digital, maka perpustakaan
harus menyiapkan sarana dan prasarananya terlebih dahulu, misalnya tersedianya
komputer dengan segala kelengkapan lainnya, seperti instalasi akses internet.
Dengan fasilitas yang memadai, pemustaka dapat mengakses koleksi digital
dimanapun mereka berada dengan mudah.
Pendit (2008: 137) menjelaskan, bahwa Istilah institutional
repository atau simpanan kelembagaan merujuk ke sebuah kegiatan menghimpun
dan melestarikan koleksi digital yang merupakan hasil karya intelektual dari
sebuah komunitas tertentu.
a. Raym Crow (2002: 17-18) menyebutkan,
jenis koleksi yang disediakan pada sebuah Institutional Repository dapat
berupa proposal penelitian, hasil penelitian, buku lepas, bahan pengajaran,
buku, data, laporan penelitian, prosiding atau hasil seminar, skripsi, tesis,
disertasi, dan buku panduan. Adapun karakterisitik koleksi institutional
repository disebutkan oleh Pendit (2008: 140), bahwa:
a. Pengirim materi untuk disimpan bukanlah hanya si pembuat, tetapi
juga pemilik karya (misalnya penerbit yang sudah membeli hak cipta dari
penulis) dan pihak ketiga (misalnya pustakawan).
b. Selain karya, disimpan pula metadata dari karya tersebut, dan ini
dimungkinkan karena perangkat lunaknya memang sudah dilengkapi dengan borang
untuk mengisi metadata secara mudah.
c. Pada umumnya tersedia mekanisme sederhana untuk meletakkan,
mengambil mencari dokumen.
d. Karena mengendalikan inisiatif dari pihak pengirim, maka sebuah
simpanan kelembagaan perlu mendapatkan kepercayaan dan dukungan.
e. Karakteristik setiap simpanan
kelembagaan tentu saja sangat ditentukan oleh lembaga tempatnya berada, selain
oleh jenis koleksinya, yang terutama merupakan hasil penelitiannya.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu
lembaga yang bertujuan mendukung dan menunjang pelaksanaan program Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, pada umumnya melalui UPT
Pusat Komputer bekerjasama dengan UPT Perpustakaan mengupayakan penyediaan
layanan digital berupa Institutional Repository.
Institutional Repository merupakan sebuah layanan yang menyediakan hasil
karya ilmiah sivitas akademika sebuah instansi perguruan tinggi dalam bentuk
digital, yang dihimpun, dikumpulkan, diolah, disimpan, dan dibuka untuk diakses
secara gratis oleh pengguna. Institutional Repository berusaha menyediakan berbagai subjek koleksi agar kebutuhan
referensi pengguna terpenuhi.
Kebijakan dalam menyediakan koleksi pada Institutional
Repository juga tidak seluruhnya disediakan secara menyeluruh (full-text),
beberapa koleksi hanya menyediakan judul, pengarang, abstrak, dan sebagian bab
saja.
Ketersediaan koleksi merupakan hasil karya yang dihasilkan sivitas
akademika, karya tersebut diperoleh dari penelitian di lingkungan masyarakat
yang ada, sehingga ketersediaan koleksi Institutional Repository merupakan
layanan yang bertujuan menyediakan hasil karya ilmiah sivitas akademika di
dalam sebuah jaringan maya, sehingga pengguna leluasa memanfaatkan layanan
tersebut dimanapun mereka berada, tujuan lain dari ketersediaan koleksi Institutional
Repository menyediakan koleksi supaya dapat mencegah dan menanggulangi
penjiplakan terhadap sebuah karya ilmiah. Kedua tujuan tersebut menjadi faktor utama
dalam menyediakan koleksi Institutional Repository, sehingga orientasi
terhadap kebutuhan pengguna merupakan hasil dari tersediannya koleksi Institutional
Repository.
Institutional Repositoy merupakan layanan yang menyediakan
hasil karya sivitas akademika, kerjasama yang dilakukan adalah mengumpulkan,
mengolah serta menyediakan hasil karya tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh
sivitas akademika pada khususnya dan pengguna luar (masyarakat) pada umumnya.
Kerjasama yang dapat dilakukan dalam menyediakan koleksi Institutional
Repositoy adalah kerjasama kedalam dan keluar. Adapun kerjasama kedalam
dapat dilakukan antara pihak pengelola terhadap sivitas akademika yaitu
mahasiswa, dosen maupun karyawan pada instansi perguruan tinggi yang telah menyelesaikan
penelitiannya, sehingga sivitas akademika dapat berkarya seluas-luasnya,
sedangkan kerjasama keluarnya adalah fungsi kontrol terhadap hasil karya pada
instansi perguruan tinggi dengan Institutional Repository lain, sehingga
kerjasama tersebut dapat menghasilkan kualitas dan karya yang maksimal.
Sumber:
Crow, Raym. 2002. The case for institutional repositories: a
SPARC position paper. Washington: The Scholarly Publishing and Academic
Resources Coalition.
Pendit, Putu Laxman. dkk. 2007. Perpustakaan Digital: Perspektif
Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.
Pendit, Putu Laxman. 2008. Perpustakaan Digital dari A sampai Z.
Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri.
Qalyubi, Syihabudin. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas ADAB, UIN Sunan
Kalijaga.
Sutarno, N. S. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta:
Sagung Seto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar