Informasi memiliki peranan yang penting dalam memenuhi keingintahuan
akan sesuatu pada diri seseorang. Bagaimana informasi bisa diterima dan
dipahami oleh manusia? Informasi apa yang dirasakan efektif penyampaiannya?
Berikut adalah paparan singkat terkait dengan produksi informasi visual.
Penulisan yang benar adalah infografis. Infografis berasal dari
kata dalam Bahasa Inggris “infographics” yang merupakan singkatan dari
kata informations dan graphics. Secara etimologi, kata
informasi berasal kata “informationem” (latin) dan “informacion”
(Perancis) yang berarti konsep, ide, atau garis besar. Informasi merupakan kata
benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang
dikomunikasikan”. Graphic berasal dari kata graph yang
berarti grafis atau yang berkaitan dengan seni visual, terutama yang melibatkan
gambar, ukiran, atau huruf. Kata graphic dalam kata infographic
berarti visual, gambar, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indoesia
berarti grafis (bukan grafik). Sama seperti penulisan disain grafis, bukan
disain grafik. Grafis juga bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi visual yang dirancang dengan menggunakan
kombinasi koordinat titik-titik dan garis sebagai media untuk menyampaikan
informasi secara efektif. Umumnya orang menyebut istilah grafis dengan gambar.
Grafis atau gambar dapat menjadi fungsional dan sebagai seni artistik dengan
menginformasikan, menggambarkan keadaan atau kepentingan tertentu melalui
rancangan, proses dan hasil produksi yang dikenal dengan istilah desain grafis.
Jadi, infografis adalah penyajian sebuah
informasi atau data yang dibuat dengan konsep visual agar lebih mudah menarik
dan mudah dipahami. Proses pembuatan infografis biasa disebut dengan beberapa
istilah yang berbeda: visualization (visualisasi), information design
(disain informasi), atau information architecture (arsitektur
informasi). Secara umum hasil akhir dari Infografis lebih didominasi bentuk
visual daripada informasi teks.
Informasi dalam bentuk visual bukanlah hal baru. Sejak zaman purba,
manusia pada era ini juga sudah melakukan aktivitas pertukaran informasi dalam
bentuk visual. Salah satu buktinya adalah ditemukannya lukisan-lukisan di
dinding-dinding gua, yang melukiskan, menggambarkan atau menginformasikan suatu
kejadian. Penyampaian informasi dalam bentuk visual ini memiliki banyak
keuntungan dibandingkan pesan atau informasi dalam bentuk teks, satu
diantaranya adalah manusia dapat dengan cepat menangkap informasi yang disampaikan.
Alasannya, informasi yang ditangkap secara visual akan diproses sekaligus oleh
otak, berbeda dengan informasi dalam bentuk teks, informasinya akan diproses
secara linear dari awal kalimat hingga akhir kalimat.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari informasi yang disampaikan
setara visual (infografis). Pada masa dimana informasi dirasakan membludak,
banjir informasi, audiens (khalayak) memiliki keterbatasan waktu dan energi
untuk memahami informasi yang dilihat atau dibacanya. Bayangkan dengan akun media
sosial yang Anda miliki. Pikiran kita akan sangat mudah tedistraksi atau
teralihkan oleh informasi-informasi yang bahkan kredibilitas sumbernya
diragukan/dipertanyakan. Saat ini, consumer attention menjadi hal dan
aset yang sangat penting. Kita harus dapat memahami dan berusaha keras agar
kita mendapatkan perhatian khalayak agar mereka dapat memahami informasi yang
kita sampaikan. Kita harus berusaha keras, agar informasi-informasi yang kita
sampaikan bisa menarik perhatian pembaca dan mereka mau membaca sekaligus
memahami apa yang kita sampaikan. Salah satu kelemahan dari khalayak sekarang
ini adalah rendahnya keinginan untuk membaca. Bagaimana informasi kita bisa
dipahami jika membaca saja mereka enggan? Infografis sebagai kekuatan visual,
hadir sebagai salah satu solusi untuk mengurangi halangan (barrier)
dalam memahami informasi yang kita sampaikan.
Menyampaikan
informasi dalam bentuk visual (infografis) adalah percampuran antara kemampuan
(skill) disain, analisis informasi (data), dan storytelling.
Ketiga kemampuan ini merupakan kunci utama dari infografis secara maksimal.
Jenis-Jenis
Infografis
Ada beberapa jenis infografis yang biasa digunakan dalam penyampaian
informasi. Jenis infografis tersebut yaitu:
1.
Infografis Statis
Infografis Statis adalah infografis yang disajikan dalam bentuk
vsual grafis statis atau tidak bergerak, tanpa konsep suara (audio) atau
gambar/ilustrasi bergerak. Contohnya infografis yang banyak terdapat di media
cetak, baik itu koran, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya. Jenis
infografis statis merupakan jenis yang paling sederhana dan paling umum untuk
digunakan dalam berbagai kebutuhan. Selain di media cetak, jenis infografis ini
bisa diaplikasikan di berbagai event pameran.
Contoh
Infografis Statis:
Infografis Statis : Gas Alam Indonesia
Infografis Statis : 12 Bentuk Asli Ketupat Nusantara
Infografis Statis : Ukuran Otak Mahluk Hidup
Infografis Statis : Cerita dari Anak Indonesia
2.
Infografis Animasi
Infografis Animasi (animated infographics) adalah jenis infografis
dengan menggunakan media audio visual seperti televisi dan saluran video dalam
jaringan seperti kanal Youtube dan Vimeo. Infografis animasi bisa disajikan
dalam bentuk 2 dimensi (2D) maupun bentuk 3 dimensi (3D) dengan tampilan lebih
kompleks. Konsep infografis animasi merupakan perpaduan antara elemen visual
bergerak (motion) dan elemen audio. Perpaduan ini menjadi menarik karena
elemen visual yang ditampilkan ditambah latar belakang suara (audio)
mampu memperkuat informasi yang disampaikan. Dalam hal pembuatan infografis
animasi, dibutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam hal pembuatan
animasi, ilustrator, disainer, programmer/developer, seniman musik, dan
sejumlah profesi lainnya.
Infografis Animasi : Indonesia
Infografis Animasi : Apa itu PPAM?
Infografis Animasi : Transportasi
Umum Jakarta dari Masa ke Masa
3.
Infografis
Interaktif
Infografis Interaktif adalah jenis infografis yang paling kompleks
dibanding dua jenis infografis di atas. Jenis infografis interaktif, target
atau sasaran atau khalayaknya dapat melakukan interaksi terhadap sajian
informasi yang disajikan, melalui user interface yang telah didisain,
sesuai dengan keinginan mengeksplorasi informasi yang ingin didapatkan. Untuk
dapat menghadirkan sajian infografis interaktif yang baik, dibutuhkan kerjasama
dan koordinasi yang baik antara developer atau programmer, agar
animasi ataupun pemrograman interaksi bisa berjalan dengan baik tanpa hambatan
berarti. Untuk membuat infografis interaktif, programmer/developer memiliki
peran yang sangat penting agar infografis yang sudah didisain dapat berfungsi
dengan maksimal tanpa masalah. Media yang biasa dipakai menampilkan jenis
infografis ini diantaranya media berbasis internet, seperti website, smartphone.
Contoh-contoh
infografis intetraktif:
Infografis hantu nusantara
Infografis Interaktif Rubby Leonard
Sumber:
http://ipitzulfan.blogspot.co.id/2016/10/infografis.html